Kamis, 13 Agustus 2015

Bullying



Tiba-tiba terlintas dipikiran ku mengenai bullying.
Apa sih bully itu sebenarnya?
Kategori bagaimana yg bisa dikatakan sebagai "bully".




Aku teringat dengan beberapa kejadian yang ku lihat dan ku dengar belum lama ini. Sangat bertolak belakang dengan logika ku.
Ejekan dengan maksud bercanda, pertanyaan yang menyudutkan seseorang, komentar-komentar pedas, apakah itu termasuk dalam kategori bully?
Kenapa banyak orang yang suka melakukan hal tersebut?
Mungkin mereka melakukannya tanpa sadar?
Atau mereka tau bahwa itu akan menyakiti orang lain tapi mereka tidak peduli?

Terkadang aku berpikir, cara ku menyampaikan sesuatu secara jujur alias blak-blak an terkadang terkesan "nusuk" , apa itu juga namanya mem-bully?


Bagaimana dengan orang-orang yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada seseorang, dan memaksa orang tersebut untuk "menjawab" sementara orang tersebut telah mengatakan apa adanya yang ada dalam pikiran nya?
Yang mereka butuhkan bukanlah jawaban dari si "yang ditanya" tapi mereka menginginkan jawaban yang dapat membuat mereka puas dan membuat mereka merasa bahwa mereka lah yang paling benar.
apakah jawaban itu? jawaban itu adalah jawaban yang sudah disiapkan dalam pikiran si pe-nanya.
Lantas, kalau mereka sudah tau apa jawabannya, kenapa terus menerus mendesak orang untuk menjawab?
That is ! Maybe it's also called as Bullying?

Apakah mereka sadar? Jika secara tidak sadar, apakah mereka akan terima ketika ada yang memberikan teguran pada mereka? atau mereka akan tetap "ngeyel" ??
Kalau mereka ternyata melakukannya secara sadar?
Kepuasan apa sih yang didapat? sesuatu yang bernama bullshit" 
Puas akan sesuatu yang sama sekali tidak dapat dibanggakan, 
Bilapun mereka merasa bangga akan sikap buruk yang mereka lakukan, mereka pasti orang yang sangat kasihan,
karena mereka hanya dapat berbangga pada sikap buruknya, dan tidak memiliki hal positif lainnya untuk dibanggakan, what a poor man...



Kembali pada "Bully" ,
Belum lama ini aku membaca artikel ( terus terang aku lupa dimana membacanya )
Mengenai seorang gadis yang mem-post foto dengan busana minim alias bikini di sebuah jaringan sosial. Ia mendapat banyak komentar pedas, bahkan mungkin dari orang yang tidak ia kenal.
huhh? kejamnya dunia maya...

Kemudian gadis itu hanya berkata, semua komentar-komentar kalian ada merupakan bukti dari masih banyaknya tindak "bullying" di dunia maya, Ia mem-post foto tersebut hanya untuk dijadikan sebagai bahan researchnya mengenai tindakan bully di dunia maya.

Komentar memang gampang yah..
Tapi banyak yang tidak menyadari (mungkin aku termasuk juga?) bahwa terkadang komentar secara fisik dapat menyebabkan luka secara mental yang mendalam,.

Tidak semua orang dapat menerima komentar pedas, tidak semua orang dapat menerima ejekan, tidak semua orang dapat menerima candaan , terutama terhadap salah satu bagian tubuhnya, atau secara materi yang dimilikinya?

Mungkin orang tersebut dapat dengan tersenyum atau tertawa bodoh didepan semua orang ketika ia mengalami semua itu. Tapi di dalam hatinya? who knows?

Mungkin saja ketika ia pulang kerumahnya, masih ter-ngiang-ngiang kata-kata yang membuatnya malu?
Mungkin saja ia terus menerus mengingatnya bahkan di saat ia menjelang tidur?
dan mungkin saja ia tak akan pernah dapat melupakan kejadian yang memalukan untuknya??

Terdengar "Lebay"  ?
Jika ada yang berpikir seperti itu, coba saja posisikan diri anda sebagai "victim"

Bagaimana jika salah satu hal yang menurut anda, akan memalukan bila orang lain mengetahui nya? Dan ada yang dengan sengaja membeberkannya, atau menunjukkannya kepada orang lain?
Bo'ong banget deh kalau bisa cengar-cengir tapi dalam hati nya nggak ngomong "sialan nih orang"

Aku memang tidak berhak untuk nge-judge siapa-pun, karena mungkin tanpa sadar aku pernah menyakiti orang lain dengan kata-kataku, tapi , selagi aku masih dapat berpikir, dan ber-intropeksi diri, belajar dari pengalaman orang itu tidak salah.


Terkadang kita harus dapat melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain.


Semoga saja kita dapat belajar untuk lebih memahami perasaan dan kondisi orang lain.


Tidak ada komentar: