Minggu, 20 Desember 2015

Early Christmas Gift 2015



Acara Natal di kantor tahun ini di adakan lebih awal dikarenakan tanggal 24 nya juga hari libur nasional.
Dan akan ada beberapa orang yang cuti dari tanggal 21 Desember, sehingga acaranya diadakan di tanggal 18 Desember 2015.

Tahun ini kami membuat tema berbeda dalam bertukar kado Natal, yaitu Wishlist.
Kita mendapatkan nomor secara acak , lalu menuliskan 3 wish kita di kertas tersebut.
Kemudian kertas tsb di acak lagi dan di edarkan ke semua orang yang ikut.

Ini wish ku yang super simple (menurutku sih hihihi)
Tiba-tiba disuruh nulis 3 keinginan denga budget minimal 100rb, bingung juga ya?
Ngga kepikiran gitu, akhirnya setelah berpikir kilat, aku nulis deh yang simple aja.
Berharap orang yang dapetin wish ku bisa mengabulkannya ^^

Waktu masih berbalut koran, nebak2 apa nih isinya?? cetakan agar2 pastiiii,...
Meskipun setelah itu melihat wish2 orang lain kok bisa ya kepikiran itu, dan ada juga kepikiran , yahh, harusnya aku minta ini ya, harusnya minta itu ya...
tapi bersyukur deh , ternyata di hari H, aku dapat 2 dari 3 wish ku ^^
Thanks banget buat yang sudah beliin banyaaaaak banget cetakan agar2.
quantity nya diluar dugaan ku banget...




here is my wish coming true :)

There's so much fun in my office this year. I will miss those moments :)

Merry Christmas All :)




READ MORE - Early Christmas Gift 2015

Sabtu, 29 Agustus 2015

Negative Thinking

Negative Thinking,  setiap orang pasti pernah berpikiran negatif,  secara sadar ataupun tidak sadar.
Itu alami,  boong de kalo seorang awam seperti kita bisa dengan pede nya bilang,  gw ga pernah nefting,  gw slalu berpikir secara positif,  oh yaaa??, sumpeh loo??
Jangan muna de,  gw ulangi lagi,  nefting itu alami.
Setiap orang juga butuh kali ya ada 2 sisi Pemikiran.  Ga harus terus menerus positif.  Kalo ditipu orang gitu apa iya bisa positif?? pasti kan kebanyakan kata pertama yg diucapkan adalah "sialan"  "kurang ajar"  "kurang asem"  dll dll..

Ada beberapa case yang bisa di bahas disini,
Misalnya si A tidak senang pada si B , lalu tiba-tiba terjadi sesuatu pada si B yang membuat kerugian si B, ntah pada sisi materi , sosial, atau mental.
Bagi B dan bagi pihak-pihak yang mengetahui mengenai A yang tidak suka pada B, pasti akan curiga bahwa A lah yang ada dibalik semua ke tidak beruntungan B.
benar kan?
Padahal kenyataan-nya belum tentu benar seperti itu, bisa jadi itu hanya kebetulan, atau malah ada pihak lain pelaku nya? Tapi jika itu memang benar, yahh... itu lain pembahasan ya...

Case lain,
Bagaimana kalau si A ketika melihat B dan C sedang berbisik-bisik, pasti A berpikir bahwa A lah yang sedang dibicarakan oleh B dan C, apalagi kalau ketika A datang, keduanya langsung diam.
Belum tentu benar kan , bisa jadi si B dan C sedang membicarakan hal lain dan tidak enak jika A mengetahuinya, atau mungkin sesuatu yang rahasia yang salah satu dari mereka tidak ingin orang lain tahu.

Tapi siapa sih diantara kita, orang-orang biasa yang hidup dijaman "baper" 
Dikit-dikit baper, dikit-dikit nefting,

Loh, disini gw bukan mo bilang gw gak baper-an , gw ga nefting-an

Gw juga manusia biasa...



Jadi solusi nya apa nih biar kita ngga dikit-dikit baper, ngga dikit-dikit nefting ?
gw juga lagi belajar...
Coba untuk ngga langsung nefting, cari tau dulu lengkapnya, lihat dari sudut pandang lain.
Kalau ada yang nefting tentang kita? ya uda lah biarin aja ya, itu sifat manusiawi kan??
ketika kita nefting ke orang lain, yang merasa paling ga enak hati nya siapa??
ya kita yang nefting itu, hati kita di penuhi dengan perasaan galau, bete, penasaran, dll dll...

Jadi kalau ada yang nefting in kita, ya kasihani aja mereka ya? 

Kan ngga ada orang yang sempurna, dan gw yakin, se lapang2 nya hati seseorang,  pasti ada aja de bapernya...

Dan jangan pernah mengatakan diri Lo itu baek, ngga baperan , ngga neftingan..

Inget kata-kata gw,
"Orang Gila aja nggak ngakuin diri-nya Gila!"

Jangan slalu merasa diri Lo yang tertindas, diperlakukan secara tidak adil,
Ngga cuman Lo aja yang pernah ngerasa begitu,. ngga cuman lo aja yang mikir kalau lu itu yang paling benar. Smua orang juga berpikir begitu, dan kalau semua orang tetap berpikir kalau dirinya paling benar dan paling bae, terus yang dipenjara sapa?? yang jadi hakim sapa??


Itu aja sih yang pengen gw share disini, seandainya ada yang lewat dan mampir di post-an ini, mudah-mudahan berguna dan tidak membuat tersinggung jika ada yang tidak sepaham atau malah tidak bisa paham :p


READ MORE - Negative Thinking

Kamis, 13 Agustus 2015

Bullying



Tiba-tiba terlintas dipikiran ku mengenai bullying.
Apa sih bully itu sebenarnya?
Kategori bagaimana yg bisa dikatakan sebagai "bully".




Aku teringat dengan beberapa kejadian yang ku lihat dan ku dengar belum lama ini. Sangat bertolak belakang dengan logika ku.
Ejekan dengan maksud bercanda, pertanyaan yang menyudutkan seseorang, komentar-komentar pedas, apakah itu termasuk dalam kategori bully?
Kenapa banyak orang yang suka melakukan hal tersebut?
Mungkin mereka melakukannya tanpa sadar?
Atau mereka tau bahwa itu akan menyakiti orang lain tapi mereka tidak peduli?

Terkadang aku berpikir, cara ku menyampaikan sesuatu secara jujur alias blak-blak an terkadang terkesan "nusuk" , apa itu juga namanya mem-bully?


Bagaimana dengan orang-orang yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada seseorang, dan memaksa orang tersebut untuk "menjawab" sementara orang tersebut telah mengatakan apa adanya yang ada dalam pikiran nya?
Yang mereka butuhkan bukanlah jawaban dari si "yang ditanya" tapi mereka menginginkan jawaban yang dapat membuat mereka puas dan membuat mereka merasa bahwa mereka lah yang paling benar.
apakah jawaban itu? jawaban itu adalah jawaban yang sudah disiapkan dalam pikiran si pe-nanya.
Lantas, kalau mereka sudah tau apa jawabannya, kenapa terus menerus mendesak orang untuk menjawab?
That is ! Maybe it's also called as Bullying?

Apakah mereka sadar? Jika secara tidak sadar, apakah mereka akan terima ketika ada yang memberikan teguran pada mereka? atau mereka akan tetap "ngeyel" ??
Kalau mereka ternyata melakukannya secara sadar?
Kepuasan apa sih yang didapat? sesuatu yang bernama bullshit" 
Puas akan sesuatu yang sama sekali tidak dapat dibanggakan, 
Bilapun mereka merasa bangga akan sikap buruk yang mereka lakukan, mereka pasti orang yang sangat kasihan,
karena mereka hanya dapat berbangga pada sikap buruknya, dan tidak memiliki hal positif lainnya untuk dibanggakan, what a poor man...



Kembali pada "Bully" ,
Belum lama ini aku membaca artikel ( terus terang aku lupa dimana membacanya )
Mengenai seorang gadis yang mem-post foto dengan busana minim alias bikini di sebuah jaringan sosial. Ia mendapat banyak komentar pedas, bahkan mungkin dari orang yang tidak ia kenal.
huhh? kejamnya dunia maya...

Kemudian gadis itu hanya berkata, semua komentar-komentar kalian ada merupakan bukti dari masih banyaknya tindak "bullying" di dunia maya, Ia mem-post foto tersebut hanya untuk dijadikan sebagai bahan researchnya mengenai tindakan bully di dunia maya.

Komentar memang gampang yah..
Tapi banyak yang tidak menyadari (mungkin aku termasuk juga?) bahwa terkadang komentar secara fisik dapat menyebabkan luka secara mental yang mendalam,.

Tidak semua orang dapat menerima komentar pedas, tidak semua orang dapat menerima ejekan, tidak semua orang dapat menerima candaan , terutama terhadap salah satu bagian tubuhnya, atau secara materi yang dimilikinya?

Mungkin orang tersebut dapat dengan tersenyum atau tertawa bodoh didepan semua orang ketika ia mengalami semua itu. Tapi di dalam hatinya? who knows?

Mungkin saja ketika ia pulang kerumahnya, masih ter-ngiang-ngiang kata-kata yang membuatnya malu?
Mungkin saja ia terus menerus mengingatnya bahkan di saat ia menjelang tidur?
dan mungkin saja ia tak akan pernah dapat melupakan kejadian yang memalukan untuknya??

Terdengar "Lebay"  ?
Jika ada yang berpikir seperti itu, coba saja posisikan diri anda sebagai "victim"

Bagaimana jika salah satu hal yang menurut anda, akan memalukan bila orang lain mengetahui nya? Dan ada yang dengan sengaja membeberkannya, atau menunjukkannya kepada orang lain?
Bo'ong banget deh kalau bisa cengar-cengir tapi dalam hati nya nggak ngomong "sialan nih orang"

Aku memang tidak berhak untuk nge-judge siapa-pun, karena mungkin tanpa sadar aku pernah menyakiti orang lain dengan kata-kataku, tapi , selagi aku masih dapat berpikir, dan ber-intropeksi diri, belajar dari pengalaman orang itu tidak salah.


Terkadang kita harus dapat melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain.


Semoga saja kita dapat belajar untuk lebih memahami perasaan dan kondisi orang lain.


READ MORE - Bullying