Minggu, 02 November 2008

Putri Duyung di Desa Naga

Disuatu desa terpencil yang bernama desa Naga, terdapat sebuah laut yang luas. Laut tersebut sangat bersih dan sejuk, tetapi laut itu tidak menghasilkan ikan. Tidak ada satu orang pun yang dapat menemukan ikan dilaut Naga. Penduduk desa berpendapat bahwa ikan – ikan tidak dapat hidup dilaut Naga karena dilaut Naga terdapat naga yang memakan habis ikan – ikan. Laut Naga tersebut mengaliri sungai Naga yang juga sebagai perairan sawah penduduk, sehingga tanah mereka subur dan kehidupan mereka makmur.
“ Ayah, bagaimana kalau kita membeli ikan dari desa sebrang lalu kita pelihara saja, jadi tidak perlu terus membeli ikan untuk dimakan!” usul Kyo, seorang pemuda desa Naga.
“ Mau pelihara dimana anakku? Kita tidak punya tempat untuk memelihara ikan, sejak dulu ikan yang dilepas begitu banyak disungai dan laut tidak pernah muncul lagi setelah semalam, entah hilang kemana.” Jelas sang ayah. “ Sungguh aneh…”
Kyo penasaran dengan masalah ikan – ikan tersebut.
Maka Kyo memutuskan untuk membeli beberapa ekor ikan dan melepasnya disungai. Kyo menunggui ikan – ikan tersebut. Dia yakin, pasti ada suatu hal yang menyebabkan ikan – ikan tersebut menghilang dan tidak mungkin bila sang Naga lah pelakunya. Hingga tengah malam, ikan – ikan tersebut masih ada. Tiba – tiba dari dalam air tampak cahaya panjang. Kyo bersembunyi dibelakang pohon sambil mengintai cahaya yang bergerak itu.
“ apakah itu benar – benar sang Naga?” tanya Kyo dalam hati. Tiba – tiba pula dari dalam air, cahaya itu keluar, dan nampak lah seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjangnya menutupi setengah dari tubuhnya.
“ siapa gadis itu? Kenapa malam – malam begini berenang disungai?” tanya Kyo dalam hati, lalu Kyo terkejut saat melihat ada sebuah ekor ikan besar yang muncul dipermukaan air sungai tersebut. “ jangan – jangan ikan besar itu mau memakan gadis itu?” pikir Kyo, tanpa ragu – ragu dia berlari kesungai dan berteriak.
“ awas nona! Ada ikan besar dibelakangmu!!” begitu masuk kedalam sungai, gadis tersebut terkejut dan berteriak “ Kyaaa!!!” Kyo lebih terkejut lagi karena…. Ekor itu bukan lah ekor ikan besar, melainkan ekor dari gadis itu?!?!
“ A…apa…?! Ka… kamu…. Kamu… seekor ikan…?!” tanya Kyo dengan shock
“ Hm…” Gadis itu mengangguk pelan. “ apa… kamu seorang…. Eh, salah, seekor…. Putri duyung?” tanya Kyo lagi “ Hm…” Gadis itu kembali menganggukkan kepalanya.
“ ah… jadi putri duyung itu benar – benar ada ya?!” tanya Kyo masih tidak percaya.
“ tentu saja!” jawab gadis itu. “ eh?! Bisa bicara” Kyo kembali terkejut. “ Iya…”
“ Jadi… apakah kau yang memakan ikan – ikan disungai dan dilautan?” tanya Kyo
“ Tidak, mana mungkin saya membunuh saudara – saudaraku sendiri.” Jawabnya
“ jadi…. Kemana semua ikan yang selama ini kami lepas diperairan? Kenapa selalu menghilang? Apa kau tahu penyebabnya?” “ tentu saya tahu.” Jawab si putri duyung
“ apakah ada hubungannya dengan Sang Naga?” “ Sang naga? Bukankah sang Naga adalah pelindung desa ini? Kenapa malah mencurigainya? Bagaimana kalau sang Naga mendengarnya? Apakah dia tidak akan tersinggung?” jelasnya

“ Jadi Naga itu juga benar – benar ada ya bukan Cuma didongeng.” gumam Kyo
“ kau sendiri yang tadi menyebutnya. Sebenarnya saya lah yang membawa mereka para ikan – ikan pulang.” Kata si putri duyung. “ pulang? Pulang kemana?”
“ tentu saja ke Istana Duyung.” “ Istana Duyung? Dimanakah tempat itu?” “ Rahasia!”
“ kenapa rahasia?” “ karena kau adalah seorang manusia!”
“ memangnya kenapa kalau saya adalah seorang manusia?” tanya Kyo tidak mengerti
“ jika para manusia tahu akan keberadaan kami, maka mereka akan menangkap dan membunuh kami.” jelas sang duyung “ begitu…. Tapi saya sungguh ingin melihat tempat seperti apakah kediaman para duyunhg dan ikan – ikan.” Jelas Kyo
“ Sungguh penasaran ya? Mm…. baiklah, hanya padamu saja. Tapi berjanjilah satu hal pada saya. Ini adalah rahasia! Kau tidak boleh menceritakan tentang pertemuan kita dan apa yang akan kau lihat nanti.” Jelas sang putri duyung.
“ baik, tenang saja, saya akan menepati janji saya!” tegas Kyo
Maka sang putri duyung meminta Kyo menutup matanya sejenak, dalam sekejap mereka masuk kedalam laut. Dan ajaibnya, Kyo yang hanya seorang manusia biasa menjadi dapat bernafas didalam air. Kyo terkagum – kagum dengan apa yang ia alami sekarang. Sambil berenang didalam laut, Kyo memandangi wajah sang putri duyung yang cantik sambil berpikir seandainya dia adalah seorang manusia, maka akan dinikahi olehnya. Tak lama kemudian tampak suatu bangunan didasar laut. Bangunan megah itu tidak lain adalah Istana Duyung yang mereka tuju. Lalu merekapun masuk kedalamnya, Kyo melihat begitu banyak ikan baik besar maupun kecil berenang – renang didalam Istana Duyung tersebut.
“ Putri, siapakah yang bersamamu? Apakah dia seorang manusia?” tanya seorang duyung pria, Kyo kembali terkejut karena tak pernah tahu bahwa ada jenis duyung pria.
“ Ayahanda, benar, dia adalah seorang manusia.” Jawab sang putri.
“ lantas kenapa kau membawanya kemari?” tanya lagi sang ayah
“ dia ingin melihat dunia kita karena penasaran akan hilangnya para ikan diperairan desa mereka ayahanda, oleh sebab itu saya membawanya kemari, tapi ayahanda tenang saja, karena manusia ini adalah manusia yang baik dan dia telah berjanji bahwa ia akan merahasiakan hal ini pada manusia lainya.” Jelas putri duyung cantik itu.
“ Putri, apakah putri tidak tahu mengenai peraturan kita? Bahwa putrid duyung tidak boleh berduaan saja dengan pria, kau telah berdua saja dengannya sepanjang jalan kembali ke Istana.” Jelas sang ayah
“ Saya tahu ayahanda, namun, dia hanyalah manusia, bukanlah putra duyung, yang harus menikahi saya bila berdua dengan saya.” Jawab sang putri.
“ tapi, bagaimanapun juga, dia adalah seorang pria.” Kata penasihat Istana.
“ jadi bagaimana ini? Apa yang harus saya perbuat?” tanya putri
“ menikahlah dengannya.” Jawab si penasihat “ tapi… dia adalah manusia yang tidak akan bsia bertahan lama berada didalam laut seperti ini. Lagipula, saya adalah seekor ikan, mana mungkin manusia sepertinya bersedia menikahi saya.” Jelas putri.
Semua terdiam, Kyo juga bingung dengan apa yang terjadi.
“ kenapa jadi begini ya? Padahal saya hanya datang untuk melihat dunia para ikan.” Gumam Kyo “ itulah peraturan kami, manusia.” Kata penasihat.
Alu Kyo kembali berpikir, betapa cantiknya sang putri duyung, tak ada satupun gadis desa yang bisa menandingi kecantikan sang putri, kenapa tidak untuk menikahinya? Tidak ada salahnya bila dia adalah seekor ikan, tapi bagaimana setelah menikah nanti?
“ yang mulia Raja Duyung, mohon ijinkan saya untuk bertanya.” Kata Kyo
“ Silahkan saja wahai manusia.” Jawab sang raja.
“ Bila saja, saya bersedia untuk menikahi sang Putri, bolehkah saya membawanya untuk tinggal bersama saya didaratan?” tanya Kyo
“ Bila kau si manusia menikahi sang Putri, kelak dia adalah milikmu, dan itu adalah hakmu, tapi apakah putri sanggup hidup didaratan yang kering?” jelas sang raja
“ benar juga…” gumam Kyo “ Bila putri bersedia hidup didaratan. Maka kalian dapat memohon kepada sang naga, karena sang Naga memiliki begitu banyak kemampuan dan dapat membantu kalian.” Jelas Penasihat
“ saya bersedia untuk hidup bersama sang suami kelak didaratan dengan sebuah syarat bahwa sang suami bersama keluarganya kelak tak lagi memakan ikan seekorpun.” Jelas sang putri duyung “ baiklah, kalau itu adalah syarat putri, saya terima.” Jawab Kyo
Maka keduanya dinikahkan di istana, setelah itu keduanya pergi menemui sang Naga.
“ Tuan Naga, kami datang untuk memohon sesuatu padamu.” Kata sang putri.
“ apakah itu?” tanya Sang Naga “ saya telah menikahi sang putri duyung, tapi saya adalah seorang manusia dan ingin membawa istri saya hidup bersama didaratan, dapatkah Tuan membantu kami?” jelas Kyo “ tentu saja, apapaun dapat kulakukan.” Tegasnya
“ benarkah?” “ hm, tapi ada syarat tentunya.” Kata Sang Naga
“ syarat apakah itu tuan?” tanya putri.
“ kelak, dalam keadaan apapun, jangan pernah memberitahukan kebenaran pada semua orang bahwa istri mu adalah seekor ikan, dan jangan pernah memakinya seekor ikan barang sekalipun, karena hukuman akan datang padamu bila kau melanggarnya.” Jelas sang Naga degan serius. Kyo menyetujuinya karena baginya itu adalah syarat yang mudah.merke akembali kedaratan, ekor putri seketika berubah menjdai sepsang kaki saat menyentuh daratan. Lalu Kyo membawanya pulang kerumah orang tuanya. Orang tuanya cukup terkejut dengan kedatang gadis itu tapi senang karena mendapatkan seorang menantu yang cantik. Kyo mengarang cerita bahwa ia menemukan gadis tersebut terdampar dipinggir sungai saat ia menunggui ikan – ikannya. Lalu dengan alasan bahwa gadis itu bagai pemberian laut padanya, maka Kyo meminta keluarganya untuk tidak lagi menyantap ikan satu ekorpun. Keduanya kembali dinikahkan didesa, yang kemudian gadis itu diberi nama SEA.
Selama berbulan – bulan mereka hidup dengan damai dan tentram, banyak yang mengagumi kecantikan Sea dan keberuntungan Kyo karena dapat meminang gadis secantik Sea. Sejak kedatangan Sea, usaha pertanian dan perkebunan keluarga Kyo menjadi lebih maju. Itu membuat banyak penduduk yang bertambah iri pada mereka dibelakang mereka. Hingga suatu hari, datang seekor kucing kerumah mereka, Sea ketakutan melihat kucing itu. Kucing itu makin mendekatinya dengan menunjukkan taring – tanringnya yang tajam siap menggigitnya.
“ kya…!!! Tolong…!!” teriak Sea “ ada apa nak?” tanya sang ibu mertua
“ Ibu, tolong saya, ada seekor binatang buas.” Kata Sea
“ Oh…? Dia kan hanya seekor kucing kecil, kenapa takut?” tanya sang ibu
“ dia mau memakan saya bu!” kata Sea ketakutan, mendengar itu sang ibu tertawa,
“ hahaha…. Mana mungkin binatang kecil itu dapat memakanmu!”
Tanpa sengaja seorang tetangga melihat dan mendegar peristiwa tersebut. Dan dengan niat jahatnya, bersama penduduk lain mereka mengumpulkan banyak kucing dan melepasnya disekitar rumah dan kebun keluarga Kyo.
“ kenapa banyak sekali kucing disini?” tanya sang ayah
“ ada apa sebenarnya?” tanya ibu “ entalah…” kata Kyo kebingungan.
Kucing – kucing tersebut tampak liar dan dengan garangnya menerobos masuk kedalam rumah serta merusak seisi rumah.
“ kenapa jadi begini? Tadi pagi hanya seekor kucing aja yang datang membuat Sea ketakutan, kenapa sekarang tiba – tiba banyak sekali? apa karena Sea? apa ini ada hubungannya dengan Sea?” tanya sang ibu dengan cemas
“ Apakah ini kutukan?” gumam Ayah.
Kucing – kucing tersebut mendekati Sea, ketiganya mencoba menjaga Sea, tapi mereka diserang oleh kucing – kucing ganas tersebut.
“ Ayah…ibu…” panggil Kyo melihat kedua orang tuanya terluka parah.
“ Ini semua karena kau Sea!” bentak Kyo
“ jangan salahkan dia nak,” kata ibu membela “ saya tahu sekarang kenapa kucing – kucing itu kemari! Mereka menginginkan tubuhmu!” kata Kyo kesal
“ apa yang sedang kau bicarakan?” tanya ayah sementara Sea terdiam mulai menangis.
“ Ini karena tubuh ikanmu! Menantu kalian ini sebenarnya adalah seekor ikan! Saya lah yang salah karena telah membawanya kemari dan menjadi petaka untuk keluarga kita!”
“ bagaimana mungkin dia adalah seekor ikan?” tanya ibu tidak percaya
“ dia adalah seekor putrid duyung yang kutemukan disungai sedang membawa ikan – ikan kembali ke Istananya, dan kakinya adalah pemberian dari Tuan naga!” jelas Kyo dengan penuh amarah.
“ Duarr….duarr…” mendadak langit menjadi mendung dan angina bertiup dengan kencang. Petir pun menyambar dilangit sana. Kucing – kucing tersebut ketakutan dan berlarian keluar. Air laut dengan ombaknya yang besar meluap segera membanjiri desa Naga. Sea pun berubah kembali menjadi seekor duyung saat menyentuh air laut. Ia hendak menyelamatkan suami dan kedua mertuanya, tapi sang Naga datang dan berkata,
“ Dia telah melanggar perjanjian dan memakimu, inilah akibatnya.” Kata sang Naga
“ tapi…dia adalah suamiku, mereka jugalah orangtua ku.” Kata sang putri
“ janji adalah janji, siapapun yang melanggar akan dihukum.” Tegas sang Naga lalu membawa putri duyung kembali kedasar laut. Tak lama kemudian, langit kembali cerah, lautpun kembali tenang, namun desa Naga telah hancur tersapu air laut.
“ Tuan, penduduk desa bukankah tidak bersalah?” tanya sang putri.
“ mereka lah yang membawa para kucing tersebut karena iri pada kecantikanmu dan kemakmuran kalian dalam bertani dan berkebun.” Jeals sang Naga
“ tapi…saya ingin menemui suami saya.” Kata sang putri dengan sedih
“ jasdnya entah hanyut kemana…. Kau akan sulit menemukannya.” Kata sang Naga
“ aku akan menunggunya ditepi sungai yang mengalir, mungkin saja ia akan terdampar disana….” Jelas sang putri duyung.
Maka sang putri duyung kembali ke tepi sungai terduduk diatas sebongkah batu besar. Dengan setia ia terus memunggu suaminya. Hingga akhirnya ia membatu disana dan menjadi legenda baru bagi penduduk yang mendatangi desa naga yang telah hancur itu. Saat desa tersebut mulai dibangun oleh penduduk pendatang, desa tersebut diberi nama Desa Putri Duyung.
“ konon kalau kita menunggu dipinggir sngai hingga tengah malam akan bertemu putrid duyung dan menikahinya!” “ benarkah? Kalo gitu ayo kita lakukan.” Akhirnya Naga pun telah terlupakan dan hanya menjadi dongeng bagi para penduduk yang percaya pada kisah Sang Putri Duyung.

SELESAI

4 komentar:

Zai mengatakan...

bagus cerpennya, karangan sendiri?

ina mengatakan...

iya, original dari ina ko,
thx ya udah baca.... hehehe...
pembaca pertamaku....

Anonim mengatakan...

cerpennya bagus dan bermakna..
jadi mau baca lagi nich..

penulisnya keliatan mempunyai bakat terpendam, jadi perbanyak cerpennya yach..

ina mengatakan...

thx ko eag... nanti kalo ada yang baru baca lagi yach... hehehe....